Monday, 8 May 2017

Cerita datu ala alabio kalimantan selatan kecamatan hulu sungai utara



DATU ALA ALABIO

   Dahulu kala di alabio ( salah satu kecamatan di hulu sungai utara ), hidup sepasang suami istri tanpa mempunyai anak . si suami bernama Ala, bekerja sebagai  tabib ( manambai urang ).Si istri bernama diyang sangat setian dan selalu membantu sangsuami dalam menyiapkan ramuan dan peralatan untuk keperluan pengobatan si pasien.
   Selain dibantu sang istri datu ala juga dibantu 2 burung beonya, dan selalu hadi disaat datu melakukan pengobatan , dan burung ini juga yang memberi isyarat kepada datu ala tentang penyakit yang diderita si pasien apakah bisa diobati atau tidak,susah disembuhkan atau tidak, ataukah dari perbuatan makhluk gaib.
   Konon jika burung beo itu mengangguk angguk maka penyakit tersebut dapat disembuhkan, jita tidak dapat disembuhkan maka burung beo itu menggelengkan kepalannya atau bergerak berguling guling ( seperti orang kesakitan perut ) maka itu menandakan penyakit pasien yang datang itu sulit disembuhkan perlu waktu berminggu minggu atau agak lama untuk menyembuhkannya,atau burung beo itu menghempaskan tubuhnya atau berteriak teriak kelantai itu berarti berasal dari makhluk gaib.
   Datu ala, setiap harinya melayani berbagai pasien yang datang dari berbagai daerah.ada yang datang dari ampah,kalua,tanjung,banjarmasin,barabai,martapura dan masih banyak lagi.
   Sejak saat itu beliau disebut datu ALABIO ( datu yang memelihara burung beo yang sakti ).selain itu sidin juga memiliki kesaktian berlari sangat cepat,melompat jauh, dan bisa menghilang.kesaktian kesaktian tersebut bukan sebagai unjuk gigi melainkan digunakan untuk keadaan genting atau terjepit.
   Pernah suatu hari beliau kedatangan pasien yang mengidap penyakit paru paru,penyakit sang pasien sudah kronis, dan berlubang lubang ,jadi perlu penanganan segera sedangkan ramuannya telah habis ,padahal saat itu bahannya yaitu rumput pupulut tahi bayi hanya bisa ditemukan di ampah.untuk sampai kesanan memerlukan maktu berminggu minggu karena zaman bahari kadada kendaraan,saat itu datu menggunakan kesaktiannya yaitu lari cepat.
   Hanya perlu beberapa jam saja ,tumbuhan pupulut tahi bayi dan dapat segera diberikan kepada si pasien. Ramuan tersebut direbus atau dijarang,airnya diminum dalam waktu seminggu dan ajaib sipasien sembuh.



Demikian cerita singkat tentang datu Alabio,benar atau ceritanya ini itu tergantung kepada pian semua.

Terimakasih telah membaca.
salam bubuhan kalimantan selatan.
Load disqus comments

0 komentar