DATU ALA ALABIO
Dahulu
kala di alabio ( salah satu kecamatan di hulu sungai utara ), hidup sepasang
suami istri tanpa mempunyai anak . si suami bernama Ala, bekerja sebagai tabib ( manambai urang ).Si istri bernama
diyang sangat setian dan selalu membantu sangsuami dalam menyiapkan ramuan dan
peralatan untuk keperluan pengobatan si pasien.
Selain
dibantu sang istri datu ala juga dibantu 2 burung beonya, dan selalu hadi
disaat datu melakukan pengobatan , dan burung ini juga yang memberi isyarat kepada
datu ala tentang penyakit yang diderita si pasien apakah bisa diobati atau
tidak,susah disembuhkan atau tidak, ataukah dari perbuatan makhluk gaib.
Konon
jika burung beo itu mengangguk angguk maka penyakit tersebut dapat disembuhkan,
jita tidak dapat disembuhkan maka burung beo itu menggelengkan kepalannya atau
bergerak berguling guling ( seperti orang kesakitan perut ) maka itu menandakan
penyakit pasien yang datang itu sulit disembuhkan perlu waktu berminggu minggu
atau agak lama untuk menyembuhkannya,atau burung beo itu menghempaskan tubuhnya
atau berteriak teriak kelantai itu berarti berasal dari makhluk gaib.
Datu
ala, setiap harinya melayani berbagai pasien yang datang dari berbagai
daerah.ada yang datang dari ampah,kalua,tanjung,banjarmasin,barabai,martapura
dan masih banyak lagi.
Sejak
saat itu beliau disebut datu ALABIO ( datu yang memelihara burung beo yang
sakti ).selain itu sidin juga memiliki kesaktian
berlari sangat cepat,melompat jauh, dan bisa menghilang.kesaktian kesaktian
tersebut bukan sebagai unjuk gigi melainkan digunakan untuk keadaan genting
atau terjepit.
Pernah
suatu hari beliau kedatangan pasien yang mengidap penyakit paru paru,penyakit
sang pasien sudah kronis, dan berlubang lubang ,jadi perlu penanganan segera sedangkan
ramuannya telah habis ,padahal saat itu bahannya yaitu rumput pupulut tahi bayi
hanya bisa ditemukan di ampah.untuk sampai kesanan memerlukan maktu berminggu
minggu karena zaman bahari kadada kendaraan,saat itu datu menggunakan kesaktiannya yaitu lari cepat.
Hanya
perlu beberapa jam saja ,tumbuhan pupulut tahi bayi dan dapat segera diberikan
kepada si pasien. Ramuan tersebut direbus atau dijarang,airnya diminum dalam
waktu seminggu dan ajaib sipasien sembuh.
Demikian cerita singkat tentang datu
Alabio,benar atau ceritanya ini itu tergantung kepada pian semua.
Terimakasih telah membaca.
salam bubuhan kalimantan selatan.
0 komentar