Bapak tani menanam tebu
Pembeli datang bertanya harga
Wahai ananda hormati Ibu
Karena Ibu jalan ke surga
Empek-empek ditambah cuka
Tak terbanding enaknya rasa
Coba lihat anak durhaka
Di dunia hidupnya tersiksa
Orang dahulu hidup di goa
Biawak hidup di dalam rawa
Turuti perintah orang tua
Tiap sholat tak lupa berdoa
Mana mungkin ada buaya
Coba lihat dengan cermat
Mana mungkin hidup bahagia
Jika pada orang tua tiada hormat
Lebah dipimpin seekor ratu
Mencari bunga dekat kencur
Air lembut menetes di batu
Lama-lama batupun hancur
Sepah tebu rasanya hambar
Bila dibakar pasti berkobar
Jika engkau terus bersabar
Ilmumu pasti akan lebar
Jangan tertipu dunia semu
Tinggal di dunia hanya sepagi
Jika engkau orang berilmu
Derajatmu pasti meninggi
Dari mana datangnya wahyu
Kepada Nabi wahyu turun
Dari mana datangnya ilmu
Dari belajar dengan tekun
Pergilah ke tengah taman
Menikmati bunga menawan
Carilah olehmu teman
Yang dapat dijadikan pedoman
Amat ternama bunga selasih
Bunga indah slalu berseri
Jika hatimu selalu bersih
Engkau akan dikelilingi kasih
Berburu ke bukit kapur
Bawa senjata panah sangkur
Jaga diri dari kufur
Niscaya hidup penuh syukur
Kulit harimau elok disamak
Untuk tidur dengan nyenyak
Jaga diri dari tamak
Niscaya temanmu akan banyak
Pasar baru ramai marak
Tangan bertepuk mulut bersorak
Jaga diri dari congkak
Agar hidup tak luluh lantak
Air tertampung dalam tangki
Siram bunga agar tak mati
Jaga diri dari iri dengki
Niscaya sentosa relung hati
Tanam keladi tanam talas
Bawah matahari cahaya panas
Jaga diri dari malas
Niscaya punya banyak emas
Jalan-jalan ke Kota Medan
Pulangnya bawa burung bayang
Jaga diri dari godaan
Niscaya diri bertemu kejayaan
SEMOGA BERMANFAAT DAN
Singa mengaum di pegunungan
Cheetah lari ketakutan
Mohon maaf atas kesalahan
Lahir batin sebelum berpamitan
:D :D
0 komentar